WELLCOME TO MY BLOG

di sini lo semua bakal dapat, liat, baca, dan sekaligus menilai coretan tangan dari seorang pendosa mengaku sebagai anak adam yang mungkin buat lo nantinya ya...., sekedar biasa (cuman buat ngisi kekosongan trus iseng nyoret-nyoret ga' penting), lumayan, bagus, jelek, atau jelek banget, ha ha ha... (garing + tengsin). tapi, apalah itu terserah apa yang ada di mind lo semua yang jelas gw secara sadar dan tanpa rasa terpaksa menulis isi di blog ini... SILAHKAN LO BACA APA YANG ADA DI SINI.
tanky bertubi-tubi

Minggu, 27 Februari 2011

UNTUK KITA YANG BERMATA

Untuk kita yang mempunyai mata
Mata hati
Mata wajah
Leluasa melihat sekeliling kita
Jalan raya
Pinggiran kota
Gerbang sekolah
Tempat wisata
Tumpukan sampah

Untuk kita yang memiliki mata
Mata batin
Mata jiwa
Apa yang terlihat di sana ?
Keprihatinan
Perjuangan
Kekuatan
Tanpa malu
Tanpa ragu
Tanpa takut
Tangan-tangan tegar itu mengais , Tidak ada kata menyerah
Kaki yang melangkah tanpa gontai, Berjalan tanpa mengenal pasrah
Mereka bergantung pada saku kita, Untuk menyambung hidupnya
Berapa banyak di genggaman jemari kita, Untuk membayar kegigihan mereka

Hanya bisa menadah dengan duduk rendah
Sesekali berkata dan memasang wajah memelas
Demi uluran tangan sang tuan
Meski tak dikenal tapi tetap dituankan
Sebagian kita menganggap mereka malas
Tanpa berpikir mereka melakukan itu untuk mencari makan


Pernahkah kita memberi sebelum mereka menadah
Pernahkah kita membantu tanpa mereka minta
Apa yang kita pikirkan saat mereka mendatangi kita
Melakukan hal yang sama seperti orang lain pada mereka ?
Tidak perlu berpikir keras untuk melakukan hal yang serupa!
Mereka adalah peringatan lembut untuk kita
Bahwa sebagian dari milik kita adalah hak mereka
Jika mereka menuntut haknya dengan meminta-minta
Maka berikanlah, tanpa mereka harus menunggu lama

Yang kita berikan tidak akan membuat kita kurang
Tidak juga menjadikan emas itu karang
Atau kantong celana akan kosong ?
Tidak, melainkan menjadikannya lebih panjang dari rantai yang mengalung
Jangan pernah berharap dijuluki dermawan ulung
Itu akan membuat semuanya akan hilang
Tak tersisa hingga benar-benar kosong

Untuk kita yang memiliki mata
Mata hati
Mata wajah
Mata batin
Mata jiwa
Pekalah terhadap semua yang ada

Ada yang menunggu uluran tangan kita
Ada yang berharap ketulusan hati kita
Ada yang berjuang untuk hidupnya
Ada yang harus menafkahi anak istrinya
Ada yang selalu memelas menunggu sokongan kita

Untuk kita yang memiliki mata
Pahala menanti kita

By: dadarguling95@yahoo.com Mansy. Siroj Priamitra. 27 Februari 2011, 11.35pm

Tidak ada komentar:

Posting Komentar