Buram di langit – langit rumahku
Tertumpah debu menutupi keaslian warnanya
Tangan – tangan kotor melukis nuansanya
Dengan tinta dari abu menjadikannya kelabu
Bola mata terpaksa melihat
Terdiam dan menganga
Lalu kelopak hanya bisa terbuka
Seperti, di sini sudah tak ada akal sehat
Tiga aura terlepas dari sendi
Terhantar oleh kerapuhan jiwa
Karena kesengajaan mereka pergi
Dipaksa banyak boneka bernyawa
Pasrah karena hanya ada tiga
Sedangkan satu tangan berjari lima
Sebentar pulih
Sebentar lagi perih
Yang datang berkata lirih
Yang memandang hanya sedih
Kapan bisa berdamai dengan akal
Kapan pula emosi bisa ditangkal
By: dadarguling92@yahoo.com. Mansy. siroj Priamitra 10-02-2011, 01.03am
Derap langkah manusia menjadi memori yang tertulis dalam buku harian Tuhan, tanpa kita sadari segala sesuatu yang terjadi. Tapi ingatlah, Tuhan tidak pernah tidur
WELLCOME TO MY BLOG
di sini lo semua bakal dapat, liat, baca, dan sekaligus menilai coretan tangan dari seorang pendosa mengaku sebagai anak adam yang mungkin buat lo nantinya ya...., sekedar biasa (cuman buat ngisi kekosongan trus iseng nyoret-nyoret ga' penting), lumayan, bagus, jelek, atau jelek banget, ha ha ha... (garing + tengsin). tapi, apalah itu terserah apa yang ada di mind lo semua yang jelas gw secara sadar dan tanpa rasa terpaksa menulis isi di blog ini... SILAHKAN LO BACA APA YANG ADA DI SINI.
tanky bertubi-tubi
tanky bertubi-tubi
Tidak ada komentar:
Posting Komentar