WELLCOME TO MY BLOG

di sini lo semua bakal dapat, liat, baca, dan sekaligus menilai coretan tangan dari seorang pendosa mengaku sebagai anak adam yang mungkin buat lo nantinya ya...., sekedar biasa (cuman buat ngisi kekosongan trus iseng nyoret-nyoret ga' penting), lumayan, bagus, jelek, atau jelek banget, ha ha ha... (garing + tengsin). tapi, apalah itu terserah apa yang ada di mind lo semua yang jelas gw secara sadar dan tanpa rasa terpaksa menulis isi di blog ini... SILAHKAN LO BACA APA YANG ADA DI SINI.
tanky bertubi-tubi

Selasa, 01 Februari 2011

MATAHARI

Belum ada tanda-tanda tampak matahari
Harusnya ia menerik di jam pagi ini
Tapi untungnya tidak gelap
Harusnya bumi ini gulita, seperti malam
Tanpa bulan dan bintang

Mendung hanya menjadi atap sesaat
Kabut tebal tak ubah selimut penyekat tatap

Beruntung,
Tuhan memercikkan setitik cahanya usang
Agar mata tak membuta
Jari sigap menggenggam
Kaki leluasa melangkah tanpa sandungan

Tapi benar,
Kemana sang mentari
Mengapa belum nampak di pagi ini
Apa mungkin ia ke barat, tapi tak mungkin
Ramalan cuaca semalam menunjukkan bagian itu berawan tebal
Atau mungkin ke selatan, apa mungkin ya?
Tapi selama ini matahari sering berlibur ke sana, matahari juga butuh istirahat
Lalu bisa saja ia lari ke utara, di sana memang sangat dingin
Tapi tunggu dulu, di sana es
Yah, jelas, matahari tidak sedang di sana
Lalu ke mana ?

Lupa,
Aku bukan siapa-siapa
Matahari hanya tunduk pada instruksi Sang Maha Raja

Bila manusia kedinginan
Mereka bisa membakar kayu, menyalakan api
Lalu duduk di sana menghangatkan diri
Mereka punya akal agar difungsikan
Bukan dibiarkan menganggur sebagai pelengkap pikiran

Tapi apa kabar hewan ?

Betapa bodohnya aku
Lupa, kalau mereka memiliki kekebalan
Ketahanan bukan cuma milik manusia
Hewan juga butuh untuk sekedar perlindungan

Lalu tumbuhan ?, bukankah mereka butuh cahaya ?

Oh, iya, cahaya itu tak selalu matahari
Lagi pula mentari tak selamanya pergi
Ia pasti akan kembali suatu hari nanti
Jika butuh makan dan nutrisi
Ia bisa ambil dari tanah kita yang asri
Dan yang pasti ia tak akan mati

Dari itu,
Jangan menggugat matahari
Jangan mengeluh jika ada saat ia pergi
Ia taat terserah perintah Ilahi
Sang Pengikat dan Penepat janji


By : dadarguling95@yahoo.com
Mansy. Siroj Priamitra. 9/12/’10. 08.45am

Tidak ada komentar:

Posting Komentar