WELLCOME TO MY BLOG

di sini lo semua bakal dapat, liat, baca, dan sekaligus menilai coretan tangan dari seorang pendosa mengaku sebagai anak adam yang mungkin buat lo nantinya ya...., sekedar biasa (cuman buat ngisi kekosongan trus iseng nyoret-nyoret ga' penting), lumayan, bagus, jelek, atau jelek banget, ha ha ha... (garing + tengsin). tapi, apalah itu terserah apa yang ada di mind lo semua yang jelas gw secara sadar dan tanpa rasa terpaksa menulis isi di blog ini... SILAHKAN LO BACA APA YANG ADA DI SINI.
tanky bertubi-tubi

Jumat, 04 Februari 2011

TENTANG SEBUAH PERJANJIAN PERSAINGAN

Jujur, awalnya saya sempat tidak percaya seorang teman (red. Maul, cwo )mengirimkan saya pesan tentang sebuah persaingan yang sebenarnya sudah lama terjadi tapi kami berdua tidak menyadari dan tidak pernah ambil pusing tentang masalah ini
Hubungan kami baik-baik saja selama ini, malah sangat baik saya rasa. Itu di luar dari “persaingan” yang baru saya sadari setelah dia mengatakan unek-uneknya pada saya tentang masalah ini, kita bebicara dengan saling mengirimkan pesan singkat. Sekali lagi, jujur! Saya masih tidak percaya. Berikut petikan pesan singkat yang kami kirimkan untuk satu sama lain:

06.30pm,
617 moul:
” Sob lg ngpaen??
Q mw ngomng serius bisa gak..??”
Selular saya setting hanya dengan getar, saya sedang di dalam ruangan hostpotan biar orang lain yang ada di tempat itu tidak terganggu dengan nada sms selular saya.
Membaca pesan ini sedikit aneh buat saya, selain bahasanya yang buat saya rada-rada kaku dan tidak biasa. “ne anak lagi ngigau kale ya?” saya berpikirnya seperti itu. Tapi saya masih menanggapi dengan biasa karena saya masin belum percaya. Setelah hampir 30 menit setelah sms inbox, saya reply

Saya :
“Cuih, sjak kpan km serius!
Jgn tembak sya, sy ga suka cwo, apalg klo cwox kyk km”

617 Moul:
“Oweehh, bneran ne, lg da msalah q. trus pusng. Dri pda pusng mkrin dia lbh baek q buat solusi sndri. Okey begin…
Tw gak dri prtma msuk pndok qta baxk prsamaan dlm prsaingan..!”

Membaca itu saya masih belum yakin kalo dia serius, dengan enteng saya membalas pesan yang dikirim
“ So?”

Tidak lama setelah sending report, balasan pesannyapun masuk, beberapa saat upload postingan blog saya sampingkan dulu. Saya lebih memilih membaca pesannya.
617 Moul:
“Yaah, ksamaan kyk jd librarian, drum band, pasga, art gallery (wlaupun cma ptong krtas), bahkan gak lulus uan pun sama. Smpat2 lg ngmbil jursan TI ktukan (kta tmen2 yg pndah jursan).
Nah..??
Sedikit mulai serius saya menanggapinya. Karena saya mulai berpikir, sejak SMP sampai SMA kita memang sama-sama bersekolah di sebuah sekolah asrama. Secara akademis, nilai saya selalu satu level di bawah dia, dia selalu berada di peringkat ke II, sedangkan saya selalu puas menjadi orang nomor III di kelas, itu berlangsung sejak SMP hingga SMA.
Di luar akademis, Pasga (Pasukan Garuda, pramuka) orang-orang yang masuk dalam tim ini adalah front men yang selalu ke luar asrama dengan membawa nama sekolah dalam hal pramuka. Maulana masuk terlebih dahulu di Pasga, dan saya sekitar satu bulan setelah itu. Jujur saya masuk tim lewat seleksi sebuah pertanyaan yang mengetes kemampuan otak berpikir dalam menjawab sebuah pertanyaan, tapi tentang dia entah masuk lewat seleksi apa saya tidak tau. di level III saya mulai naik di atas dia, saya dipercaya menjadi ketua pasukan dan sebaliknya posisi Maulana wakil saya. Saya rasa sejak saat itu saya mulai suka dengan pramuka hingga saya menjadi pengurus Gudep, menjadi Wakil Ketua dan Penanggung jawab Drumband.
Librarian, ini sebutan untuk staff perpustakaan. Dibanding Maulana, saya lebih dulu diangkat menjadi staff bersama dua teman lainnya ketika itu masih pertengahan akhir kelas II SMP (saat ini kelas VIII) kalau saya tidak salah satu tahun setelahnya Maulana masuk bersama 3 teman lainnya dari kelas yang sama.
Drumband, jujur, pasukan ini bukan tim idaman saya. Saya lebih tertarik dengan Paskibra, menurut saya keren aja gitu, yah, karena tinggi saya bermasalah lagipula saya masih kelas III SMP sedangkan tim pengibar itu semuanya SMA. Akhir kelas III SMP, setelah sholat ashar biasanya selalu ada pengumuman, kalau tidak peringatan kelompok pembersihan umum atau kelompok yang berolah raga pasti panggilan berkumpul kelompok-kelompok tertentu yang ada, yang benar saja saat itu pasukan drumband diminta berkumpul di teras belakang masjid. Tidak lama setelah itu seorang kakak senior memanggil saya, mengajak bergabung ke teras belakang masjid. Saya tidak berpikir yang macem-macem, “paling disuruh antar sajadah sama kopiahnya Yudi (senior) ke kamar” itu yang saya pikirkan, memang saya dekat sama orang yang satu ini. Saat saya datang, “duduk!” perintah itu yang tidak pernah saya lupa, menjadi anggota drumband bermula sejak saat itu dan tampil di depan orang banyak dengan menabuh drum saat kelas I SMA. Sedangkan Maulana seingat saya lagi-lagi setahun setelah saya dia masuk tim. Saat kelas III SMA saya dipercaya jadi mayor (Sang Mayor Otoriter), sedangkan Maulana tetap menjadi pemukul tenor.
Art gallery, Maulana yang lebih dulu masuk dan dia lebih bisa beranekdot dibanding saya, seperti yang dia bilang saya bisanya cuman menggunting kertas. Tapi kalo boleh sombong, jika dilihat dari tulisan Latin atau Arab, tulisan saya yang lebih baik. (selalu ada pembelaan untuk menutupi kekurangan, hahahay…) Sorry jeck…,
Memang jika dipikir-pikir lagi banyak hal yang membuat kami sama dalam hal persaingan mulai dari beberapa hal di atas di dalam kelas ataupun di luar kelas tanpa disadari kami memang bersaing… tapi saya salut dengan pribadi kami masing-masing, saya yakin tidak ada kecurangan selama itu. Kita lupakan pesan ini, selanjutnya, to the next massage.
Saya membalas pesannya lagi-lagi dengan
“So?”
Hanya itu
Tidak lama balasannya pun masuk

617 Moul:
“So, kykx q da yg kurg stlah tmt pndok. Yg menybabkn kuliah gak jlas, krja brantkan, improvisasi jln di tmpat, n gak da prkembngan2 yg brarti.
So, kesimpulanx..???

Saya sebenarnya masih belum percaya karena biasanya setiap akhir pesan yang menggunakan tanda Tanya pasti ujung-ujungnya buat ketawa, saya masih membalas singkat
“Apa?”

Anda tau balasannya, this is it…
617 Moul :
“Q bka kmbali Persaingan qta, tp skrang bkan tuk dpat pringkt 1, atw pun apalah. Prsaingan sapa yg paling sukses n bhgia.
Kpan mw limit wktux ??

Saya rasa ini ajakan sekaligus tantang yang serius, kalau dipikir-pikir ga’ ada ruginya juga buat saya seandainya saya tidak menolak, replying it with…
“10th lg!”

Ini balasannya,
617 moul :
“Siap..!
10 tahun lg qt lht hsil prsaingan qt dlm mencpai sukses n kbhagian..!
Oh ya, km angkat 1 saksi n q jg. Plus tulis tnggal janji ne dif b mu. Deal…???

Setengah yakin, ini serius! Kadang sempat terlintas, no more then a joke, does he kidding me!?. Its really, I don’t believe that he can say that! However
Setelah sempat berpikir lagi saya membalas
“Dina!,
Ok, sy update stats di fb ma twitter!”

Tapi sampai saat saya menulis ini, satatus di my social network, belum saya update status, sorry jeck…!

Tidak lama balasannya pesannya masuk,
617 Moul:
“Gw angkt wu, bkan di status. Di ctatan ja spaya lbih gimana gi2..!”

Sama seperti tadi, sampai saat ini sebuah catatan tentang perjanjian itu belum saya upload di akun FB saya. Justru lembaran-lembaran ini yang akan menjadi note di facebook tentang perjanjian persaingan itu., ini balasan pesan saya,
“Oke!
Km lg ngpaen, dimana?

Balasan dari dia
617 Moul :
“lg msak mie di kost praya..?
Yes dah da saingan.
Kpan ke selong u??
Oy..oy..!
Dah ktmu ma ro’a km??”

Oh ya, Maulana sekarang di Praya, Lombok Tengah. Dia lebih memilih pindah kuliah, mungkin dia merasa kuliah di kampus sebelumnya belum ada peningkatan buat dia. Sedangkan saya masih tetap bertahan mendapat gelar sarjana meski untuk beberapa tahun lagi. “Yah, paling tidak gw ga’ sampe diDO-lah” itu yang saya pikirkan. my replying message…
“Blm pux duit!
Blm, tp kmren2 smsan!
Km tax dong sy ngpaen. Ngarep.Com”

Tidak lama getaran cellular saya, tapi saja belum mau membacanya. Saya masih meng-upload catatan FB ke blog saya yang ga’ jelas. When I am reading message,
617 Moul:
“Aisleh..
Asyk dia ee, kta wu klo km dah clbk lg ma ro’a..! Hebat pwe..!
Pa boat nan? Sms ro’a kwe..??”

“hahahaha..” tertawa dalam hati, lucu, hal-hal yang menggelitik seperti ini yang selalu membuat kami tertawa. Bukan hanya antara saya dan Maulana tapi juga dengan banyak teman lainnya yang sesama dari asrama.
Tentang wu dan ro’a (teman wanita seangkatan dr asrama), pernah ada kombinasi cerita dan gossip. Tapi harusnya posisinya ditukar, ro’a dan wu (baru bener!). “ya iyalah, siapa yang bisa ngalahin pesona gw” sok narsis najis ya… (preet, cuih, muntchah gw punya pikiran kayak gitu).
Setelah mematikan netbook, sambil senyum saya membalas
“Ga, baki km!
Hostpotan, ne mau pulg!”

Hanya itu yang saya tulis setelah beres-beres perkakas (montir kali gw…) saya langsung pulang. Di tengah jalan menuju rumah saya mulai berpikir untuk membuat catatan FB dengan semua pesan kami saling kami kirimkan. Dan inilah hasilnya.
Sampai di rumah, saya rasa catatan ini berhenti sampai di sini saja. Tapi lagi-lagi saya mau memasukkan satu makhluk yang lain lagi dan yang pastinya dengan pesan yang kami kirimkan untuk satu sama lain. She is Dina, saksi dari pihak saya (saksi, serasa lagi di meja hijau)
“Din, mau jadi saksi ga’!?

Beberapa saat replynya masuk
617 dina:
“saksi pa?”

Saya langsung membalas
“ntara ane ma mol, ntar ane krimin semua smsnya. Ntar ngrti sendiri dah!”

Sempat sampai setengah jam dina tidak membalas pesan saya, mungkin dia lagi males atau apalah. Tapi ternyata
617 Dina:
“mna Smzx?”

Setelah itu semua pesan Maulana pada saya dan termasuk pesan yang saya kirimkan untuk Maulana juga, semuanya. Sesekali Dina membalas, tiap kelanjutan pesan kami yang saya forward untuk Dina, tapi saya terus saja mengirim semua pesan kami. Lalu,
617 Dina:
“Ok, I jd sksix”

Tp, setelah saya mau menulis ulang pesan Dina lebih banyak lagi, sayang, pesannya sudah terhapus di sent massage cellular saya.

Udah ya…, mpe ini aja. Gw males nulis lebih banyak lagi…



By: dadarguling95@yahoo.com. Mansy. siroj priamitra
Selasa, 1, 2 Februari 2011, Pukul 12.07 p, 11.34am.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar