WELLCOME TO MY BLOG

di sini lo semua bakal dapat, liat, baca, dan sekaligus menilai coretan tangan dari seorang pendosa mengaku sebagai anak adam yang mungkin buat lo nantinya ya...., sekedar biasa (cuman buat ngisi kekosongan trus iseng nyoret-nyoret ga' penting), lumayan, bagus, jelek, atau jelek banget, ha ha ha... (garing + tengsin). tapi, apalah itu terserah apa yang ada di mind lo semua yang jelas gw secara sadar dan tanpa rasa terpaksa menulis isi di blog ini... SILAHKAN LO BACA APA YANG ADA DI SINI.
tanky bertubi-tubi

Minggu, 30 Januari 2011

TENTANG MIMPI

Gw ga’ tau harus mulai dari mana karena yang akan gw certain ini ga’ lebih dari sekedar apa yang gw liat di mimpi gw tadi pagi (kamis, 31 Des ’10). Mungkin ini bawaan (cerita kejadian yang terbawa) setelah gw nonton film “Air Terjun Pengentin”. Karena setting lokasi dan alur di awal ceritanya sedikit mirip dengan alur dalam film tersebut.



This is the story,

Bermula dari liburan gw dengan temen-temen gw, 4 cwe dan 3 cwo dua di antara mereka ada sepupu gw Dani dan Wendi (wendi, red cewe). Benang merah dari cerita ini justru ada pada Dani.

setelah menginjakkan kaki di sebuah pulau gw kurang tau pasti pulau tersebut, tapi sepintas jalanan di pulau tersebut mirip dengan yang ada di Gili Trawangan.

Kita semua jalan beriringan, lurus ke depan. Sesekali gw liat di sekeliling terlihat seperti perkampungan, anehnya kembali kondisi sekeliling yang ada bukan yang ada di Gili Trawangan, gw ga’ ngerti situasinya. Dani memulai dengan sedikit mengintil “Chounk (red. It’s my nick name), fantasian yok” (bahasa anak muda yang udah ga’ bisa nahan nafsu). Dengan entengnya gw mengiyakan ajakan my big bro. seolah ga’ pengen cwe-cwe pada ikutan , Dani instruksiin mereka pada cari temapt lain (yaiyalah ga’ boleh ikutan. Masa prabotan kita mau diliat ma tu cwe-cwe, tengsin dong). Akhirnya cwe-cwe pada balik belakang dan jalan mencari tempat.

Gw dan beberapa temen cwo berhenti di sebuah tempat, mirip rumah orang Lombok asli yang ada di pedalaman yang lantainya dari tanah liat, dindingnya dari pagar bambu dan ukuran dinding dari atap sampai ke tanah itu terlalu rendah. Sepertinya siapapun yang akan masuk ke rumah tersebut harus lebih menunduk jongkok terlebih dahulu. Bangunan itu besar, gw ga’ tau mengapa gw bisa berpikiran seperti itu padahal gw cuman liat bangunan tersebut dari samping. “ne kayaknya tempat orang berdo’a deh! Gw coba menerka situasi yang ada. Mendengar itu Dani menjawab “kayaknya seh” lanjutnya.

Gw coba masuk melewati pagar, sedikit berjalan pelan dan mengintip dari sudut pagar. Terlihat di dalam ada satu anjing liar yang sering lalu-lalang di pedesaan, anehnya lagi di sana ada bara api yang mengasap mirip dupa, menyan atau sejenisnya, gw juga ga’ habis pikir kenapa situasi tersebut menyeramkan buat gw. Gw menceritakan apa yang gw liat pada Dani, anehnya lagi di tempat tersebut yang terlihat hanya ada gw dan Dani, sedangkan dua temen cwo lainnnya gw ga’ tau mereka ada di mana.

Mendengar apa yang gw certain, Dani sendiri sejenak terdiam, gw ga’ tau apa yang ada di pikirannya. Dengan tergesa-gesa seolah dia ngerasaen sesuatu Dani mengajak gw pergi dari tempat tersebut. “yok, chounk, kita pergi ! ajaknya. Gw sendiri jalan dengan cepat ketika gw mau melewati keluar pagar rumah tersebut di sana ada anjing lagi, bukan anjing yang tadi sempat gw lihat. Anehnya anjing yang ini warnanya hitam abu-abu, bentuknyapun mirip beruang salju. “ne anjing datengnya dari mana ya “ sempat gw mikir seperti itu. Tanpa membuang waktu lagi kami berdua lari dengan cepatnya, hingga berlalu dari tempat tersebut, kami mulai berjalan tapi masih dengan detak jantung yang sangat kencang. Kini, kami sudah lengkap, padahal tadi yang gw rasaen cuman ada gw dan Dani, aneh bukan. Lagi-lagi gw ga’ ngerti dengan situasi yang ada.

Saat kami berjalan dengan masih menyisakan degup jantung yang amat kuat, kami mulai berjalan perlahan. Terdengar seseorang berkata seperti ini “harusnya pagar itu lebih tinggi agar tidak ada seorangpun yang bisa menaiki pagar tersebut”, sentak pikiran gw langsung tertuju pada kejadian yang baru gw dan Dani alami. Tanyaku dalam hati “aneh, gw kan masuk dengan membuka pagar bukan menaikinya”, aneh. Sekarang situasinya seperti perkampungan biasa, di sana terlihat potongan bambu utuh berdiri mirip pagar sebuah kandang , tapi entah kandang apa itu, tapi juga apa benar itu sebuah kandang. Tapi yang terasa saat itu gw ga’ terlalu memikirkannya. Kini keadaannya sudah berbeda, posisi kami semua saat ini ada di pinggiran pantai, kami saling memandangi, masih kepikiran dengan kejadian yang baru kami alami dengan mencoba menenangkan diri.

Yang terlihat mata Dani berkaca-kaca, sepertinya ingin menangis. Jujur, baru kali ini gw liat dia dengan kondisi seperti itu, seperti orang sedang tertekan. Tanpa berpikir panjang dia langsung mendekap badan dan memeluk gw erat. Di situ tangisnya terlepas, gw ga’ ingat dia ngomong apaan, tapi yang jelas dia saat itu membisikkan sesuatu.

Kini kami semua sudah lepas rasa rasa takut, memulai dengan memainkan air laut, yang perlahan menghampiri kami yang ada di bibir laut tepatnya di pinggiran pantai sebuah desa yang memang gw kenal, situasinya persis seperti yang ada di desa tersebut yang kini tempat itu sudah dibangun sebuah dermaga pelabuhan barang. “chounk, gw mau ngomong sesuatu” sambil terbata –bata Dani berkata seperti itu, setau gw dia belum pernah seserius seperti sekarang ini. Seolah ga’ mau ada yang tau tentang apa yang bakalan dia omongin ke gw, seperti sebelumnya dia minta teman yang lain agar ngebiarin kita berdua saja. “temen-temen pada ke sana dulu ya, gw ada yang mau diomongin bentar ma dia “ sambil melirik ke gw. Masih di pinggiran pantai, sesekali air laut menyapu pinggiran di mana kita berdiri, di depan terlihat seseorang berjalan, gw sendiri ga’ tau itu siapa mukanya samar dan seluruh tubuhnya berwarna hitam.

Ini yang gw sesalin banget, waktu Dani mau membuka obrolan, gw langsung terbangun mendengar panggilan sesorang. Saat gw bangun, jam yang ada di cellular gw menunjukkan pukul 06.56 pagi.

Sorry, gw harus berangkat kerja





BY: dadarguling95@yahoo.com. Mansy. Siroj Priamitra

31 / 12/ 2010. 06.42pm, 2.49am

Tidak ada komentar:

Posting Komentar