WELLCOME TO MY BLOG

di sini lo semua bakal dapat, liat, baca, dan sekaligus menilai coretan tangan dari seorang pendosa mengaku sebagai anak adam yang mungkin buat lo nantinya ya...., sekedar biasa (cuman buat ngisi kekosongan trus iseng nyoret-nyoret ga' penting), lumayan, bagus, jelek, atau jelek banget, ha ha ha... (garing + tengsin). tapi, apalah itu terserah apa yang ada di mind lo semua yang jelas gw secara sadar dan tanpa rasa terpaksa menulis isi di blog ini... SILAHKAN LO BACA APA YANG ADA DI SINI.
tanky bertubi-tubi

Kamis, 21 April 2011

UAN ; UJIAN ADU NASIB

Bicara masalah pendidikan mungkin rada susah, secara pendidikan kita ga’ pernah luput dari yang namanya masalah. Ingat aja deh, mulai dari sistem yang selalu dirombak (KTSPlah, SKSlah, KBKlah, apalah) , namanya juga ga’ habis-habisnya buat dirubah (UN, UAN, UNAS, beberapa tahun ke depan ga’ tau pake nama apa lagi) tanpa terkecuali tajuk sekolahnya yang ga’ punya kepribadian (SLTA, SMU, SMA, yang konsisten cuman SD doang yang lain mah ga’). Apapun itu terserahlah ya? Bukan urusan kita juga, kalau masalah yang kayak gitu serahin aja semua ama pejabat tinggi yang memang punya kuasa, kalau kita mah, tinggal nunggu hasil musyawarah mereka terus complain kalau memang kita ga’ nyaman ama hasil itu (termasuk juga kalau ga’ ada duit pelicinnya).
Nah talk about UAN, sedikit jengkel sih, eh, sorry jengkel banget malahan. Masa belajar kita yang tiga tahun cuman dihargai dalam waktu ga’ lebih dari lima hari doang. Itu masalah ujian yang soalnya langsung dari pusat lalu apa kabar ujian sekolah ? yup, tahun diberlakukannya standar kelulusan untuk 3 mata pelajaran yang dari pusat, mata pelajaran yang diUASkan asli tidak menjadi tolak ukur kelulusan siswa hingga tahun 2010 yang lalu.
Jujur, gw bisa ngeluh seperti ini karena memang gw juga ga’ lulus UAN di tahun 2006 yang lalu, sempat ditawarin buat ikut ujian penyesuaian Paket C tapi gw dan ketika ga’ lulus malah di ajuin buat ikut ujian penyesuaian (disamakan; seperti) orang-orang yang tidak pernah bersekolah SMA selama 3 tahun. Males ga’ lo? Yup, gw juga. Akhirnya kami sepakat untuk ikut ujian tahun depan. Kekesalan ga’ hanya dari gw ataupun teman-teman yang lulus ataupun ga’ lulus tapi juga dari guru-guru kami. Buat gw sendiri ini sulit dipercaya, (bukan maksud gw sombong) di kelas gw ga’ terlalu pinter tapi untuk siswa yang menjadi nomor tiga, otak gw masih bisa diandelin buat mecahin masalah yang dikasi guru di kelas. Jangankan gw yang diperingkat tiga, peringkat dua di kelas gw aja ga’ lulus juga. Saat itu gw mengambil jurusan IPA, untuk menghadapi UAN jauh-jauh hari kami udah mempersiapkan diri dengan belajar, kemana-mana yang namanya buku ga’ pernah lepas dari tangan, nunggu waktu shalat bahkan sampai antri nunggu giliran mandi aja pasti buka buku. gw sendiri sadar dengan kelemahan dalam pelajaran matematika maka dari itu gw lebih mentingin matematika saat belajar. Dalam seminggu belajar bahasa Inggris hanya gw fokusin dalam sehari, bahasa Indonesia dua hari dan sisanya gw tempa diri dengan belajar matematika. Persiapan ujian belajar mati-matian untuk lulus (tujuan utama kita adalah lulus, ga’ ada yang lain) tapi hasil yang ada justru berbanding terbalik dengan usaha yang udah gw lakuin sebelumnya. Nilai gw jatuh di matematika 3,36 sedangkan standar nilai saat itu adalah 4,00, bahasa Indonesia gw cuman dapet 7,xx dan bahasa Inggris gw dapet 9,xx.
Teman-teman yang lulus kebanyakan yang kemampuannya jauh di bawah kami yang tidak lulus, di sana mereka yang nakal, sulit di atur, tidak serius belajar. Saya begitu faham dengan keadaan dan sifat mereka karena kami berada dalam satu asrama dan dikarantina dalam satu kamar. Ketika tahun 2007 gw sendiri ikut ujian berbeda 180 derajat dengan yang pernah gw lakuin untuk menghadapi UAN tahun sebelumnya, menghadapi UAN tahun 2007 gw ga’ pernah nyentuh buku sedikitpun tapi hasil yang keluar nilai matematika 6,00 meskipun segitu, nilai gw paling tinggi di antara teman-teman yang ikut ujian. Jadi kesimpulannya UAN adalah Ujian Adu Nasib.
Tapi Ujian Nasional tahun ini kayaknya udah bisa ngasi angin segar buat seluruh siswa SMA khususnya, karena nilai dari pelajaran yang di UASkan bisa digunakan sebagai aspek kelulusan meskipun pengaruhnya cuman 40 %, ga’ apa-apalah, paling ga’ saat mereka ikut ujian sekolah nilai yang mereka peoleh ga’ sia-sia alias kebuang percuma.
Selain itu keunikan tersendiri yang selalu ada setiap kali mendekati atau tengah berlangsung Ujian Nasional di sekolah banyak yang mengadakan shalat duha, sarapan bersama sebelum masuk ruang ujian, tausyiah tentang ujian, shalat magrib berjamaah dan banyak lagi kegiatan positif saat-saat ujian berlangsung. “anak muda, waktu lagi kesusahan aja pada mau nginjak masjid semuanya, ntar kalo susahnya udah ga’ ada, pada ngikut ngilang. Ga’ kenal masjid”. Canda sindir seorang lebai masjid saat kebanyakan pelajar SMA berbondong-bondong ke masjid. Ga’ apa-apalah, paling ga’ Ujian Nasional udah ngebawa hal yang positif buat para muda maskipun ini cuman sesaat dan mereka sadar bahwa saat berdekatan dengan Tuhan akan membawa hal yang baik pula untuk ke depannya.
UNTUK ADIK-ADIKKU YANG SEDANG, AKAN, ATAU MASIH AKAN MENGHADAPI UJIAN. SEMOGA KALIAN SUKSES DAN MENDAPAT RIDHO DARI-NYA

By: dadarguling95@yahoo.com / manusaallorya@ymail.co
Mansy. Siroj Priamitra 19 April 2011, 11.33pm

Tidak ada komentar:

Posting Komentar