Delapan puluh tahun lalu
Tubuh-tubuh tegap sepertiku
Mengucap sumpah itu
Delapan puluh tahun lalu
Jiwa-jiwa muda sepertiku
Mengumandangkan sumpah itu
Delapan puluh tahun lalu
Pernah ada semangat yang menggebu
Untuk mengikrarkan sumpah itu
Delapan puluh tahun lalu
Melalui sumapah itu
Ada janji setia untuk bangsaku
Delapan puluh tahun lalu
Dengan sumpah itu
Terucap kata untuk satu bahasaku
Delapan puluh tahun lalu
Karena sumpah itu
Tertanam benih keutuhan tanah airku
BY: dadarguling95@yahoo.com. Mansy. Siroj Priamitra
28 Oktober 2008. 12.10am
Derap langkah manusia menjadi memori yang tertulis dalam buku harian Tuhan, tanpa kita sadari segala sesuatu yang terjadi. Tapi ingatlah, Tuhan tidak pernah tidur
WELLCOME TO MY BLOG
di sini lo semua bakal dapat, liat, baca, dan sekaligus menilai coretan tangan dari seorang pendosa mengaku sebagai anak adam yang mungkin buat lo nantinya ya...., sekedar biasa (cuman buat ngisi kekosongan trus iseng nyoret-nyoret ga' penting), lumayan, bagus, jelek, atau jelek banget, ha ha ha... (garing + tengsin). tapi, apalah itu terserah apa yang ada di mind lo semua yang jelas gw secara sadar dan tanpa rasa terpaksa menulis isi di blog ini... SILAHKAN LO BACA APA YANG ADA DI SINI.
tanky bertubi-tubi
tanky bertubi-tubi
Tidak ada komentar:
Posting Komentar