WELLCOME TO MY BLOG

di sini lo semua bakal dapat, liat, baca, dan sekaligus menilai coretan tangan dari seorang pendosa mengaku sebagai anak adam yang mungkin buat lo nantinya ya...., sekedar biasa (cuman buat ngisi kekosongan trus iseng nyoret-nyoret ga' penting), lumayan, bagus, jelek, atau jelek banget, ha ha ha... (garing + tengsin). tapi, apalah itu terserah apa yang ada di mind lo semua yang jelas gw secara sadar dan tanpa rasa terpaksa menulis isi di blog ini... SILAHKAN LO BACA APA YANG ADA DI SINI.
tanky bertubi-tubi

Jumat, 12 Februari 2010

SEMPURNAKAN BINTANG DELAPANKU




Hutanku sejenak terdiam
Pohon sentak termangu
Angin lupa menyapa jiwa
Sang pipitpun rela membisu

Saat itu …
Peradaban baru menyinari bumiku

Apa kau tahu ragaku berbinar?
Tidakkah kau lihat mataku berkaca?

Gelora jiwaku kian menggebu
Asmara nuraniku yang tak akan pilu

Bintang delapan selimuti sulut jiwa manusiaku

Terangi bintang delapanku
Wahai kau yang berbulu perindu
Giring aku kepada kehidupanku
Tuntun aku pada jiwa berlabuhku

Sinari bintang delapanku
Wahai kau yang memimpinku
Aku bagai jiwa yang mati dalam sadar
Tunjukkan tempat yang layak untukku bersandar

Kasihan bintang delapanku
Bajunya terkoyak jari-jari hitam
Kakinya terperosok dalam ranjau yang dalam dan berduri




Tolonglah bintang delapanku
Lukanya yang tersayat kian mendarah
Tubuhnya lelah menahan sengat amarah

Obati bintang delapanku
Jika kau rela berkorban untukku
Aku yang letih menantimu
Jiwaku gontai melangkah mencari sosok penolongku

Jangan biarkan lidahku kelu dan berdosa
Melihat mereka yang lihai tanpa melihat
Sambil mencatut nama rakyat
Jangan salahkan jika aku tak bisa hormat
Menggugat  pejabat
Mendamprat birokrat
Mengumpat konglomerat

Bintang delapanku
Dalam langkahnya yang keenam
Telah banyak memberi jejak
Darinya aku bisa berpijak

Bintang delapanku
Di hidupnya yang keenam
Telah banyak memberiku hidup yang tak semu
Tapi untuknya entah apa yang pernah ku jamu

Hiasi bintang delapanku
Wahai kau yang berjiwa besar
Lewat punggawa dan maha patihmu
Hingga aku mampu berdiri meski jauh dari tatapanmu




Pulihkan bintang delapanku
Untukmu pahlawan bumiku
Lewat panglima dan prajuritmu
Sampai aku tertidur lena dan terjaga

Jangan pernah biarkan keangkuhan
Meraja dan merongrong kekuasaan

Tundukkan jiwa yang duduk di atas tahta arogan
Jangan biarkan ia menunjuk dan yang lain bertekuk lutut

Hiasi bintang delapanku
Agar aku dapat menari indah
Membuang penat geram dan amarah

Hiasi bintang delapanku
Agar aku bisa tertawa lepas
Lama bahakku terpasung dan ingin bebas

Untukmu pemimpinku
Aku hanya ingin Satu
Aku titipkan Satu

Berjanjilah untuk Satu

SEMPURNAKAN BINTANG DELAPANKU

Tidak ada komentar:

Posting Komentar